Kamis, 23 Januari 2020

DOWNLOAD LKS BAHASA INGGRIS KELAS 7, 8, DAN 9 SEMESTER 1 DAN 2 KURIKULUM 2013 REVISI

Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)


Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kerja siswa dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2010: 111).
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kerja harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. LKS dapat digunakan untuk mata pelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya (Madjid, 2007: 177).

Struktur Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dalam proses belajar mengajar, LKS sering dimanfaatkan sebagai buku latihan siswa yang didalamnya memuat:
A. Ringkasan Materi
Dengan adanya ringkasan materi ini, siswa akan lebih mudah memahami materi
B. Soal-soal latihan
Bentuk-bentuk soal latihan yang dimuat dalam lembar kerja siswa umumnya berisi:
1) Soal-soal subyektif (uraian)

Soal-soal subyektif disebut juga soal uraian yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih dan menentukan jawaban. Kebebasan ini berakibat data jawaban bervariasi, sehingga tingkat kebenaran dan tingkat kesalahan juga menjadi variasi, hal inilah yang mengundang subyektivitas penilai ikut berperan menentukan (Thoha, 1994: 55).

Beberapa kelebihan soal bentuk subyektif ini diantaranya:
  • Peserta didik dapat menorganisasikan jawaban dengan fikiran sendiri
  • Dapat menghindarkan sifat tertekan dalam menjawab soal
  • Melatih peserta didik untuk memilih fakta relevan dengan persoalan, serta mengorganisasikannya sehingga dapat diungkapkan menjadi satu hasil pemikiran terintegrasi secara utuh.
  • Jawaban yang diberikan diungkapkan dalam kata-kata dan kalimat yang disusun sendiri, sehingga melatih untuk menyusun kalimat dengan bahasa yang baik, benar dan cepat.
  • Soal bentuk uraian tepat untuk mengukur kemampuan analitik, sintetik dan evaluative.
Sedangkan kelemahan soal bentuk ini antara lain:
  • Membutuhkan waktu banyak untuk memeriksa hasilnya
  • Pemberian skor jawaban kadang-kadang tidak ajeg (reliable) sebab ada faktor- faktor lain yang berpengaruh, seperti tulisan peserta didik, kelelahan penilaian, situasi, dll.
  • Variasi jawaban terlalu banyak dan tingkat kebenarannya menjadi bertingkat-tingkat, sehingga dalam menetukan criteria benar-salah menjadi agak kabur.
2) Soal-soal obyektif (Fixed response item)
Pada tipe ini, butir-butir soal yang diberikan kepada peserta didik disertai dengan alternatif jawaban, sehingga peserta didik tinggal memilih satu diantara alternatif jawaban yang tersedia. Jawaban tersebut hanya ada satu yang paling benar atau yang paling benar, sedangkan yang lainnya salah (Thoha, 1994: 69).
Soal bentuk obyektif ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
  • Peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar, maupun yang menjawab salah.
  • Subyektivitas pendidik rendah.
  • Memudahkan pendidik dalam memberikan penilaian.
  • Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam mengoreksi
    Sedangkan kelemahannya, diantaranya:
    a) Memberikan kemungkinan adanya siswa menebak jawaban.
    b) Membutuhkan waktu yang lama dalam penyusunnya, karena harus membuat alternatif jawabannya.

Sistematika Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut Poppy Kamalia Devi, dkk (2009: 32-33), Sistematika LKS umumnya terdiri dari:

1) Judul LKS
2) Pengantar
Berisi uraian singkat bahan pelajaran (berupa konsep-konsep IPA) yang dicakup dalam kegiatan. Selain itu juga memberikan pertanyaan atau masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memancing kemampuan berpikir siswa dan diharapkan siswa dapat memecahkan masalah tersebut dengan melakukan kegiatan.
3) Tujuan Kegiatan
Berisi kompetensi yang harus dicapai siswa setelah melakukan percobaan. Tujuan pembelajaran dirinci pada masing-masing kegiatan.
4) Alat dan bahan
Memuat alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan kegiatan.
5) Langkah Kegiatan
Langkah kegiatan berisi sejumlah langkah cara pelaksanaan kegiatan yang harus dilakukan siswa.

  1. Tabel/ hasil pengamatan. Tabel pengamatan berfungsi untuk mencatat data hasil pengamatan yang diperoleh dari kegiatan.
  2. Pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan mengulang kembali tentang apa yang diamati pada saat melakukan percobaan, serta juga penuntun untuk menarik kesimpulan hasil percobaan. Pertanyaan diselesaikan secara kelompok pada saat pembelajaran berlangsung.
  3. Kesimpulan. Kesimpulan tercantum dalam bagian akhir LKS. Hal ini ditujukan agar guru bisa mengetahui tercapai atau tidaknya kompetensi yang diinginkan pada tujuan, karena kesimpulan menjawab tujuan.

Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003 : 11-12), tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS), antara lain:
  1. Sebagai alternatif guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu.
  2. Dapat mempercepat proses belajar mengajar dan hemat waktu mengajar.
  3. Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas karena siswa dapat menggunakan alat bantu secara bergantian.
Menurut Dewiana (2001:10) LKS dapat digunakan dalam penyajian mata pelajaran secara eksperimen maupun non- eksperimen, sehingga berdasarkan penggunaan metode dikenal dua jenis LKS, yaitu LKS eksperimen yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan eksperimen, dan LKS non-eksperimen yang dijadikan pedoman dalam memahami konsep atau prinsip tanpa eksperimen. Kedua macam LKS tersebut dapat mengembangkan keterampilan proses sains siswa.

Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Azhar (1993) : 78) mengatakan bahwa “LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswa akan berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berpikir yang akan ditumbuhkan pada diri siswa. LKS mempunyai fungsi sebagai urutan kerja yang diberikan dalam kegiatan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler terhadap pemahaman materi yang telah diberikan”.
Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003 : 11), tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS), antara lain:
  • Melatih siswa berfikir lebih mantap dalam kegiatan belajar mengajar.
  • Memperbaiki minat siswa untuk belajar, misalnya guru membuat LKS lebih sistematis, berwarna serta bergambar untuk menarik perhatian dalam mempelajari LKS tersebut.

Ciri-ciri Lembar Kerja Siswa (LKS)

Adapun ciri-ciri LKS adalah sebagai berikut :
  1. LKS terdiri dari beberapa halaman
  2.  LKS dicetak sebagai bahan ajar yang spesifik untuk dipergunakan oleh satuan tingkat pendidikan tertentu
  3. Didalamnya terdiri uraian singkat tentang pokok bahasan secara umum, rangkuman pokok bahasan, puluhan soal-soal pilihan ganda dan soal-soal isian (Azhar, 1993: 78).

Fungsi Lembar Kerja Siswa (LKS)

Andi Prastowo (2011: 205-206) menyatakan bahwa empat fungsi LKS yaitu:

1) Meminimalkan peran guru, tetapi memaksimalkan peran siswa.
2) Memudahkan siswa untuk memahami materi yang diberikan.
3) Ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
4) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.

Adapun fungsi lembar kerja siswa sebagai berikut:
  1. Bagi siswa LKS berfungsi untuk memudahkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang didapat.
  2. Bagi guru LKS berfungsi untuk menuntun siswa akan berbagai kegiatan yang perlu diberikannya serta mempertimbangkan proses berfikir yang bagaimana yang akan ditumbuhkan pada diri siswa.
Selain itu dengan adanya LKS siswa tidak perlu mencatat atau membuat ikhtisar atau resume pada buku catatannya lagi, sebab dalam tiap LKS biasanya sudah terdapat ringkasan seluruh materi pelajaran. Berdasarkan fungsi lembar kerja di atas, maka guru sebagai pengelola proses belajar, kedudukannya tidak dapat digantikan oleh adanya lembar kerja.
Karena keberadaan lembar kerja siswa ini adalah hanya membantu kemudahan dan kelancaran aktivitas pada saat proses belajar mengajar serta interaksi antara guru dan murid. Sehingga tujuan utama proses belajar dapat tercapai atau berhasil (Azhar, 1993: 78).

Penulisan dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)

Langkah-Langkah Penulisan LKS
  • Melakukan analisis kurikulum; standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pembelajaran.
  • Menyusun peta kebutuhan LKS
  • Menentukan judul LKS
  • Menulis LKS
  • Menentukan alat penilaian
Penulisan dalam LKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Perumusan KD yang harus dikuasai; rumusan KD pada suatu LKS langsung diturunkan dari dokumen SI( Depdiknas, 2008: 19 ).
  2. Penentuan alat penilaian; bahwa penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja siswa. Karena pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi yang penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat penilaian yang cocok adalah menggunakan pendekatan Panilaian Acuan Kriteria (PAK) atau Criterion Referenced Assesment.
  3. Penyusunan materi; yakni sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah,internet, jurnal hasil penelitian. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka dapat saja dalam LKS ditunjukkan referensi yang digunakan agar siswa membaca lebih jauh tentang materi itu. Tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari siswa tentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya, misalnya tentang tugas diskusi. Judul diskusi diberikan secara jelas dan didiskusikan dengan siapa, berapa orang dalam kelompok diskusi dan berapa lama waktunya
  4. Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut :
    a. Judul
    b. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
    c. Kompetensi yang akan dicapai
    d. Informasi pendukung
    e. Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
    f. Penilaian

Macam-macam Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut Azhar (1993:79) ada dua macam LKS yang dikembangkan dalam pembelajaran di sekolah.
  1. LKS Tak Berstruktur. Lembar kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untuk menyampaikan pelajaran. LKS merupakan alat bantu mengajar yang dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar pada tiap individu, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik. Contoh:
    a) Lembaran yang memuat suatu kelompok data dan sajiannya berupa grafik yang dikutip dari media masa dan dapat dimanfaatkan guru dalam membahas materi yang relevan dalam statistik. b) Lembaran berupa kertas bertitik, kertas berpetak atau kertas milimeter.
  2. LKS Berstruktur. Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS telah disusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa. LKS yang baik harus memenuhi persyaratan konstruksi dan didaktik. Persyaratan konstruksi tersebut meliputi syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran dan kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pengguna LKS yaitu peserta didik sedangkan syarat didaktif artinya bahwa LKS tersebut haruslah memenuhi asas-asas yang efektif. Lembar kerja dapat digunakan sebagai pengajaran sendiri, mendidik siswa untuk mandiri, percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan dapat mengambil keputusan. LKS dalam kegiatan pembelajaran dapat dimanfaatkan pada tahap penanaman konsep (menyampaikan konsep baru) atau pada tahap penemuan konsep (tahap lanjutan dari penanaman konsep).

DOWLOAD FORMAT AGENDA GURU, INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN SMP/MTs Kelas 7, 8, 9 kurikulum 2013 revisi

Dalam kurikulum 2013 terdapat beberapa aspek penilaian, diantaranya penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Nih, link download instrument penilaian sikap, keterampilan dan pengetahuan:
https://drive.google.com/drive/folders/1YnxYx-8B6HHb7LyfXjaXVdhd8SbIhChu?usp=sharing

Download bank soal bahasa Inggris SMP/MTs kelas 7, 8, dan 9 kurikulum 2013 revisi


BANK SOAL


Download bank soal bahasa Inggris SMP/MTs kelas 7, 8, dan 9 kurikulum 2013 revisi
https://drive.google.com/drive/folders/1H0TZz3u3h9463zBgbLrdo7AAKHO1PXKP?usp=sharing

A. Pengertian

Bank soal bukan hanya bank pertanyaan, pool soal, kumpulan soal, gudang soal, atau perpustakaan soal (Millman and Arter, 1984: 315); melainkan bank yang butir-butir soal terkalibrasi (Wright and Bell, 1984: 331); dan disusun secara sistematis agar memudahkan penggunaan kembali dan manfaat soalnya. Untuk itu butir-butir soal didalam bank soal harus tersedia untuk setiap  standar kompetensi dan kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran, tingkat kesukaran butir soal, dan jenjang pendidikan. Hal ini sangat diperlukan untuk memiliki suatu tujuan yang jelas sebagai panduan dan pengembangan bank soal.


B.      Tujuan Pengembangan Bank Soal

Secara implisit, tujuan pengembangan bank soal juga diperlukan untuk penilaian mutu bank soal itu sendiri. Apakah bank soal dapat berisi butir-butir soal yang sesuai dengan tujuan yang terkandung didalamnya atau tidak, karena bank soal sangat berguna bagi guru, psychometrik, kurikulum, dan siswa (Wright and Bell, 1984: 333-335). Oleh karena itu, tujuan utama bank soal adalah untuk merakit/mengonstruksi tes dan pengadaan kesesuaian ujian baik untuk tujuan penilaian ulangan harian maupun untuk tujuan penilaian pada ulangan akhir semester, sehingga soalnya terjamin (Hambleton and Swaminathan, 1985: 255-256).

C.      Prosedur Pengembangan Bank Soal

Butir-butir soal yang akan disimpan didalam bank soal harus diproses melalui prosedur pengembangan bank soal. Prosedur pengembangan butir soal yang digunakan didalam pengembangan bank soal adalah :
(1) Penyusunan kisi-kisi, (2) Penulisan butir soal, (3) Revisi/validasi butir, (4) Perakitan tes, (5) Uji coba tes, (6) Memasukkan data, (7) Analisis butir soal secara klasik dan IRT, (8) Menyeleksi butir untuk bank soal yang terkalibrasi.
Setiap butir soal dimasukkan berdasarkan : tingkat sekolah, tipe sekolah, jurusan, standar kompetensi dan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, perilaku yang diukur/taxonomi, format soal, tingkat kesulitan butir soal, tingkat kemampuan peserta didik, semester, statistik, tahun.
Dalam mengolah butir-butir soal dalam bank soal diperlukan perangkat lunak yang tepat. Secara singkat, perangkat lunak yang digunakan memiliki tiga kelebihan, yaitu : (1) Kemudahan pada penyimpanan dan pencarian kembali, (2) Kesanggupan untuk memunculkan kembali grafik butir-butir secara tepat, (3) Kelengkapan susunan data butir soal.


Gagasan lain yang perlu dipertimbangkan pada setiap sekolah adalah adanya konsep bank tes. Gunanya adalah untuk menyusun beberapa paket paralel tes kecil berdasarkan unit-unit pengajaran, seperti ulangan harian, ulangan bersama setiap selesai mengerjakan kompetensi minimal pada beberapa standar kompetensi/kompetensi dasar, ulangan tengah/akhir semester.

Para guru dapat memilih tes-tes itu untuk penilaian kelas. Hal ini tidak hanya dapat menghemat waktu bagi guru, model tes seperti ini dapat diharapkan memiliki mutu yang lebih baik. Karena kurikulum di Indonesia adalah standar, maka model seperti ini sangat tepat.

Download bank soal SMP/MTs kelas 7, 8, dan 9 kurikulum 2013 revisi
https://drive.google.com/drive/folders/1H0TZz3u3h9463zBgbLrdo7AAKHO1PXKP?usp=sharing

DOWNLOAD FORMAT ABSEN GURU MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KURIKULUM 2013


Hi, guru-guru Indonesia yang lagi bingung bagaimana format absensi mata pelajaran untuk kurikulum 2013 revisi, silahkan download saja!

https://drive.google.com/drive/folders/1G--CpZIctlkreqnl87Pz-VreysFoMFWO?usp=sharing

DOWNLOAD RPP BAHASA INGGRIS LENGKAP KELAS 7,8,9 (Pengertian, Komponen dan Prinsip Penyusunan RPP )



Download RPP Bahasa Inggris lengkap kelas 7, 8, dan 9 SMP/MTs Kurikulum 2013 revisi 

A. Pengertian RPP
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
 
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: ”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.
 
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
 
B. Komponen RPP

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

 Komponen RPP adalah:

1.    Identitas mata pelajaran, meliputi:
a.    Satuan pendidikan,

b.    Mata Pelajaran

c.    Kelas,

d.    Semester,

e.    Jumlah pertemuan.

f.     Alokasi waktu

2. Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

3.   Kompetensi dasar,adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

4.    Indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

5.    Tujuan pembelajaran,

menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

6.    Materi ajar,

memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

7.    Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

8.    Alokasi waktu,

ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.

9.    Model/pendekatan/metode pembelajaran,

digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan model/pendekatan/metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

10. Kegiatan pembelajaran :

a.    Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

b.    Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

c.    Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.

11. Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

C. Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP

Ada beberapa prinsip penyusunan RPP yang perlu diperhatikan dalam proses penyusunan/perancangan RPP, diantaranya:

1.    Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

2.    Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.

3.  Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

4.    Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

5.    Keterkaitan dan keterpaduan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

6.    Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Download Silabus lengkap kelas 7,8,9 SMP/MTs Kurikulum 2013 revisi:
https://sartikadakula.blogspot.com/2020/01/silabus-bahasa-inggris-kelas-789-smp.html

DOWNLOAD SILABUS BAHASA INGGRIS KELAS 7,8,9 SMP/MTs KURIKULUM 2013 REVISI




Silabus adalah salah satu komponen perangkat pembelajaran dari rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

1. Silabus bahasa inggris kelas 7 SMP Semester 1
2. Silabus bahasa inggris kelas 7 SMP Semester 2

3. Silabus bahasa inggris kelas 8 SMP Semester 1

4. Silabus bahasa inggris kelas 8 SMP Semester 2

5. Silabus bahasa inggris kelas 9 SMP Semester 1

6. Silabus bahasa inggris kelas 9 SMP Semester 2

RPP BAHASA INGGRIS KELAS 7 SMP KD 3.2 DAN 4.2 (PEMAPARAN JATI DIRI)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan        :  SMP Barnaby Nusantara
Mata Pelajaran              :  Bahasa Inggris
Kelas/Semester             :  VII/1
Materi Pokok                :  This is me (Pemaparan Jati Diri)
Pertemuan                     :  8 pertemuan
Alokasi Waktu              :  16 JPL
A.    KOMPENTENSI INTI
KI 1 :
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,  peduli (toleransi, gotong  royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 :
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tekhnologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 :
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang di pelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
B.     KOMPETENSI DASAR
3.2
Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait jati diri, pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.
4.2
Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait jati diri, pendek dan sederhana, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai dengan konteks.
C.    INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.2.1
Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi informasi terkait jati diri (identitas, hobi, kesukaan, dan keluarga), pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.2.2
Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan meminta informasi terkait jati diri (identitas, hobi, kesukaan, dan keluarga), pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya..
4.2.1
Siswa dapat meminta dan memberikan  bentuk pemaparan jati diri (identitas, hobi, kesukaan, dan keluarga) pendek dan sederhana, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai dengan konteks.
D.    TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai melaksanakan serangkaian pembelajaran, siswa diharapkan agar dapat memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait jati diri (identitas, hobi, kesukaan, dan keluarga), pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.
E.     MATERI PEMBELAJARAN
§  Identitas diri:
Identitas diri.png
Identitas diri.png
id.png
§  Hobi dan kesukaan:
hobi kesukaan.png
§  Keluarga:
There are five people in my family: my father or my dad, my mother or my mom, my elder brother, my little sister, and myself. My father is Mr. Rajali. He’s a teacher. My mother is Mrs. Kurnia. She’s a nurse. My big brother is Hasan. He is a student of SMA Perjuangan. My little sister is Rizkia. She’s is still in kindergarten or kindy.
F.     ALOKASI WAKTU
16 JPL X 40 menit (8 kali pertemuan)
G.    PENDEKATAN, METODE, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan           : Saintifik
Metode                  : Discovery Learning
H.    MEDIA PEMBELAJARAN
-          LCD Proyektor
-          Laptop
-          ID Card
-          PPT tentang pembelajaran
-          Papan tulis, spidol, penghapus
-          Lembar kerja siswa

I.       KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 dan 2 (4 JPL X 40 menit) pemaparan jati diri (identitas diri: nama, asal, alamat rumah).
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pendahuluan
Orientasi:
§  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran.
§  Memeriksa kehadiran peserta didik
§  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi:
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi:
§  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
§  Menyampaikan tujuan pembelajaran.
§  Mangajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan:
§  Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
§  Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung.
§  Pembagian kelompok belajar.
§  Menjelaskan proses pelaksanaan pengalaman belajar sesuai sesuai dengan pembelajarannya.
20 menit
Inti
Mengamati:
§  Siswa mendengarkan/ menonton interaksi terkait informasi jati diri (identitas diri: nama, asal, alamat rumah).
§  Siswa mengikuti interaksi terkait informasi jati diri (identitas diri: nama, asal, alamat rumah).
Mempertanyakan:
Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain perbedaan antara informasi terkait jati diri (identitas diri: nama, asal, alamat rumah) dalam bahasa Inggris, perbedaan ungkapan dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, kemungkinan menggunakan ungkapan lain, dsb.
Mengeksplorasi:
Siswa menginformasikan jati diri (identitas diri: nama, asal, alamat rumah) dengan bahasa Inggris dalam konteks simulasi, role play, dan kegiatan lain yang terstruktur.
Mengasosiasi:
§  Siswa membandingkan informasi jati diri (identitas diri: nama, asal, alamat rumah) yang telah dipelajari dengan yang ada di berbagai sumber lain.
§  Siswa membandingkan antara informasi jati diri (identitas diri: nama, asal, alamat rumah) dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa Indonesia.
Mengkomunikasikan:
§  Siswa menginformasikan jati diri (identitas diri: nama, asal, alamat rumah) dengan bahasa Inggris, di dalam dan di luar kelas.
§  Siswa menuliskan permasalahan dalam menggunakan bahasa Inggris untuk meng-informasikan jati diri (identitas diri: nama, asal, alamat rumah) dalam junal belajar (learning journal)
120 menit
Penutup
§  Menyimpulkan pembelajaran
§  Mengagendakan pekerjaan rumah
§  Mengagendakan projek yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya.
§  Memeriksa hasil pekerjaan siswa
§  Memberikan penghargaan terhadap siswa atau kelompok dengan kinerja atau kerjasama yang bagus.
§  Memotivasi siswa yang lainnya agar lebih bersemangat
§  Mengucapkan salam
20 menit


Pertemuan 3 dan 4 (4 JPL X 40 menit) pemaparan jati diri (identitas diri: menanya dan memberi jati diri berupa nama, asal, alamat rumah).
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pendahuluan
Orientasi:
§  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran.
§  Memeriksa kehadiran peserta didik
§  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi:
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi:
§  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
§  Menyampaikan tujuan pembelajaran.
§  Mangajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan:
§  Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
§  Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung.
§  Pembagian kelompok belajar.
§  Menjelaskan proses pelaksanaan pengalaman belajar sesuai sesuai dengan pembelajarannya.
20 menit
Inti
Mengamati:
§  Siswa mendengarkan/ menonton interaksi terkait informasi jati diri (menanya dan menjawab identitas diri: nama, asal, alamat rumah).
§  Siswa mengikuti interaksi terkait informasi jati diri (menanya dan menjawab identitas diri: nama, asal, alamat rumah).
Mempertanyakan:
Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain perbedaan antara informasi terkait jati diri (menanya dan menjawab identitas diri: nama, asal, alamat rumah) dalam bahasa Inggris, perbedaan ungkapan dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, kemungkinan menggunakan ungkapan lain, dsb.
Mengeksplorasi:
Siswa menginformasikan jati diri (menanya dan menjawab identitas diri: nama, asal, alamat rumah) dengan bahasa Inggris dalam konteks simulasi, role play, dan kegiatan lain yang terstruktur.
Mengasosiasi:
§  Siswa membandingkan informasi jati diri (menanya dan menjawab identitas diri: nama, asal, alamat rumah) yang telah dipelajari dengan yang ada di berbagai sumber lain.
§  Siswa membandingkan antara informasi jati diri (menanya dan menjawab identitas diri: nama, asal, alamat rumah) dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa Indonesia.
Mengkomunikasikan:
§  Siswa menginformasikan jati diri (menanya dan menjawab identitas diri: nama, asal, alamat rumah) dengan bahasa Inggris, di dalam dan di luar kelas.
§  Siswa menuliskan permasalahan dalam meng-gunakan bahasa Inggris untuk menginfor-masikan jati diri (menanya dan menjawab identitas diri: nama, asal, alamat rumah) dalam junal belajar (learning journal)
120 menit
Penutup
§  Menyimpulkan pembelajaran
§  Mengagendakan pekerjaan rumah
§  Mengagendakan projek yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya.
§  Memeriksa hasil pekerjaan siswa
§  Memberikan penghargaan terhadap siswa atau kelompok dengan kinerja atau kerjasama yang bagus.
§  Memotivasi siswa yang lainnya agar lebih bersemangat
§  Mengucapkan salam
20 menit


Pertemuan 5 dan 6 (4 JPL X 40 menit) pemaparan jati diri (hobi dan kesukaan).
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pendahuluan
Orientasi:
§   Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran.
§   Memeriksa kehadiran peserta didik
§   Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi:
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi:
§  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
§  Menyampaikan tujuan pembelajaran.
§  Mangajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan:
§   Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
§   Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung.
§   Pembagian kelompok belajar.
§   Menjelaskan proses pelaksanaan pengalaman belajar sesuai sesuai dengan pembelajarannya.
20 menit
Inti
Mengamati:
§  Siswa mendengarkan/ menonton interaksi terkait informasi jati diri (hobi dan kesukaan).
§  Siswa mengikuti interaksi terkait informasi jati diri (hobi dan kesukaan).
Mempertanyakan:
Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain perbedaan antara informasi terkait jati diri (hobi dan kesukaan) dalam bahasa Inggris, perbedaan ungkapan dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, kemungkinan memakai ungkapan lain, dsb.
Mengeksplorasi:
Siswa menginformasikan jati diri (hobi dan kesukaan) dengan bahasa Inggris dalam konteks simulasi, role play, dan kegiatan lain yang terstruktur.
Mengasosiasi:
§   Siswa membandingkan informasi jati diri (hobi dan kesukaan) yang telah dipelajari dengan yang ada di berbagai sumber lain.
§   Siswa membandingkan antara informasi jati diri (hobi dan kesukaan) dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa Indonesia.
Mengkomunikasikan:
§   Siswa menginformasikan jati diri (hobi dan kesukaan) dengan bahasa Inggris, di dalam dan di luar kelas.
§   Siswa menuliskan permasalahan dalam menggunakan bahasa Inggris untuk menginformasikan jati diri (hobi dan kesukaan) dalam junal belajar (learning journal)
120 menit
Penutup
§  Menyimpulkan pembelajaran
§  Mengagendakan pekerjaan rumah
§  Mengagendakan projek yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya.
§  Memeriksa hasil pekerjaan siswa
§  Memberikan penghargaan terhadap siswa atau kelompok dengan kinerja atau kerjasama yang bagus.
§  Memotivasi siswa yang lainnya agar lebih bersemangat
§  Mengucapkan salam
20 menit
Pertemuan 7 dan 8 (4 JPL X 40 menit) pemaparan jati diri (menceritakan anggota keluarga).
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pendahuluan
Orientasi:
§   Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran.
§   Memeriksa kehadiran peserta didik
§   Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi:
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi:
§  Memberikan gambaran tentang manfaat mem-pelajari pelajaran yang akan dipelajari.
§  Menyampaikan tujuan pembelajaran.
§  Mangajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan:
§   Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
§   Pembagian kelompok belajar.
§   Menjelaskan proses pelaksanaan pengalaman belajar sesuai sesuai dengan pembelajaran-nya.
20 menit
Inti
Mengamati:
§   Siswa mendengarkan/ menonton interaksi terkait informasi jati diri (menceritakan anggota keluarga).
§   Siswa mengikuti interaksi terkait informasi jati diri (menceritakan anggota keluarga).
Mempertanyakan:
Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain perbedaan antara informasi terkait jati diri (menceritakan anggota keluarga) dalam bahasa Inggris, perbedaan ungkapan dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, kemungkinan memakai ungkapan lain, dsb.
Mengeksplorasi:
Siswa menginformasikan jati diri (menceritakan anggota keluarga) dengan bahasa Inggris dalam konteks simulasi, role play, dan kegiatan lain yang terstruktur.
Mengasosiasi:
§   Siswa membandingkan informasi jati diri (menceritakan anggota keluarga) yang telah dipelajari dengan yang ada di berbagai sumber lain.
§   Siswa membandingkan antara informasi jati diri (menceritakan anggota keluarga) dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa Indonesia.
Mengkomunikasikan:
§   Siswa menginformasikan jati diri (men-ceritakan anggota keluarga) dengan bahasa Inggris, di dalam dan di luar kelas.
§   Siswa menuliskan permasalahan dalam menggunakan bahasa Inggris untuk menginformasikan jati diri (menceritakan anggota keluarga) dalam junal belajar (learning journal)
120 menit
Penutup
§  Menyimpulkan pembelajaran
§  Mengagendakan pekerjaan rumah
§  Mengagendakan projek yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya.
§  Memeriksa hasil pekerjaan siswa
§  Memberikan penghargaan terhadap siswa atau kelompok dengan kinerja atau kerjasama yang bagus.
§  Memotivasi siswa yang lainnya agar lebih bersemangat
§  Mengucapkan salam
20 menit
J.      SUMBER BELAJAR
Kemendikbud. 2017. Bahasa Inggris When English Rings a Bell. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kemendikbud (h. 21-36)
K.    PENILAIAN HASIL BELAJAR
§  Penilaian Pengetahuan:
No
Aspek yang Dinilai
Kriteria
Skor
1-5
1.
Tujuan Komunikatif
(Pemaparan jati diri, hobi & kesukaan, dan pengenalan anggota keluarga)
Sangat memahami
5
Memahami
4
Cukup memahami
3
Kurang memahami
2
Tidak memahami/ Hampir tidak memahami
1
2.
Keruntutan Teks
(Pemaparan jati diri, hobi & kesukaan, dan pengenalan anggota keluarga)
Struktur teks yang digunakan sangat runtut
5
Struktur teks yang digunakan runtut
4
Struktur teks yang digunakan cukup runtut
3
Struktur teks yang digunakan kurang runtut
2
Struktur teks yang digunakan hampir tidak runtut
1
3.
Pilihan Kosakata
(Pemaparan jati diri, hobi & kesukaan, dan pengenalan anggota keluarga)
Sangat variatif dan tepat
5
Variatif dan tepat
4
Cukup variatif dan tepat
3
Kurang variatif dan tepat
2
Hampir tidak variatif dan tepat
1
4
Pilihan Tata Bahasa
(Pemaparan jati diri, hobi & kesukaan, dan pengenalan anggota keluarga)
Pilihan tata bahasa sangat tepat
5
Pilihan tata bahasa tepat
4
Pilihan tata bahasa cukup tepat
3
Pilihan tata bahasa kurang tepat
2
Pilihan tata bahasa tidak tepat
1
§  Penilaian Keterampilan:
Penilaian kemampuan berbicara dalam memaparkan jati diri, memperkenalkan anggota keluarga
No
Aspek yang Dinilai
Kriteria
Skor
1-5
1
Pengucapan
(pronounciation)
Hampir sempurna
5
Ada beberapa kesalahan, tetapi tidak mengganggu makna
4
Ada beberapa kesalahan dan mengganggu makna
3
Banyak kesalahan dan mengganggu makna
2
Terlalu banyak kesalahan dan mengganggu makna
1
Hampir semua salah dan mengganggu makna
1
2
Intonasi
(intonation)
Hampir sempurna
5
Ada beberapa kesalahan, tetapi tidak mengganggu makna
4
Ada beberapa kesalahan dan mengganggu makna
3
Banyak kesalahan dan mengganggu
2
Terlalu banyak kesalahan dan mengganggu makna
1
Hampir semua salah dan mengganggu makna
1
3
Kelancaran
(fluency)
Sangat lancar
5
Lancar
4
Cukup lancar
3
Kurang lancar
2
Tidak lancar
1
Sangat tidak lancar
1
4
Ketepatan Makna (accuracy)
Sangat tepat
5
Tepat
4
Cukup tepat
3
Kurang tepat
2
Tidak tepat
1
           
Penilaian kemampuan menulis identitas diri:
No
Aspek yang Dinilai
Kriteria
Skor
1-5
1
Keaslian Penulisan
Sangat original
5
Original
4
Cukup original
3
Kurang original
2
Tidak original
1
Hampir tidak original
1
3
Keruntutan Teks
Keruntutan teks sangat tepat
5
Keruntutan teks tepat
4
Keruntutan teks cukup tepat
3
Keruntutan teks kurang tepat
2
Keruntutan teks tidak tepat
1
Isi hampir tidak sesuai dengan judul
1
4
Pilihan Kosakata
Pilihan kosakata sangat tepat
5
Pilihan kosakata tepat
4
Pilihan kosakata cukup tepat
3
Pilihan kosakata kurang tepat
2
Pilihan kosakata tidak tepat
1
Pilihan kosakata hampir tidak tepat
1
5
Pilihan Tata Bahasa
Pilihan tata bahasa sangat tepat
5
Pilihan tata bahasa tepat
4
Pilihan tata bahasa cukup tepat
3
Pilihan tata bahasa kurang tepat
2
Pilihan tata bahasa tidak tepat
1
Pilihan tata bahasa hampir tidak tepat
1
Unjuk Kerja:
No
Aktivitas
Kriteria
Terbatas
Memuaskan
Mahir
1
Melakukan Observasi
Tidak jelas pelaksanaannya
Beberapa kegiatan jelas dan terperinci
Semua kegiatan jelas dan terperinci
2
Role Play
Membaca script, kosakata terbatas, dan tidak lancar
Lancar dan kosakata dan kalimat berkembang, serta ada transisi
Lancar mencapai fungsi sosial, struktur lengkap dan unsur kebahasaan sesuai
Keterangan :
Mahir                 : mendapat skor 3
Memuaskan       : mendapat skor 2
Terbatas             : mendapat skor 1
§  Penilaian Sikap:
No
Nama Siswa
Disiplin
Tanggung Jawab
Kerja Sama
Teliti
Kreatif
Keterangan
1.







2.







3.







...







Kolom Aspek perilaku diisi dengan huruf yang sesuai dengan kriteria berikut:
A    = Sangat baik
B    = Baik
C    = Cukup
D    = Kurang



Mengetahui,
Kepala Sekolah




Rizky Nadja Ainun, S.Pd, M.Pd
Nip.
Gorontalo,    Juli 2020
Guru Mata Pelajaran




Sartika N. Dakula
Nip.