KEWIRAUSAHAAN DIBIDANG PENDIDIKAN
A.
Konsep Kewirausahaan
Kata
ʺwirausahaʺ berkaitan dengan kegiatan ʺusahaʺ atau kegiatan ʺbisnisʺ pada
umumnya. Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan menilai
peluang-peluang usaha (bisnis) dan mengombinasikan berbagai macam sumber daya (resources)
yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mengambil tindakan
yang tepat untuk meraih keuntungan di masa depan. Wirausaha pada hakikatnya
adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan
gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Zimmer
dan Scarborough mendefinisikan wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan
sebuah bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai
keuntungan dan pertumbuhan bisnis dengan cara mengidenifikasi peluang dan
menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya. Konsep tersebut
menunjukkan bahwa keberanian menanggung risiko dan tujuan mencari keuntungan
merupakan sebagian ciri dari kewirausahaan. Selain itu, ada cirri tambahan yang
menonjol, yaitu adanya inovasi. Dengan masuknya unsur inovasi, wirausaha
terbagi dalam berbagai jenis yang membedakannya dengan wirausahawan yang lain.
Beberapa
konsep kewirausahaan identik dengan kemampuan para wirausahawan dalam dunia
usaha. Padahal, dalam kenyataannya kewirausahaan tidak selalu identik dengan
watak atau ciri wirausahawan semata, karena sifat-sifat wirausahawan pun
dimiliki seorang yang bukan wirausahawan. Wirausahawan adalah mereka yang
melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan
meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.
Kewirausahaan
muncul apabila seorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide
barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan
yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha.
Esensi kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian
sumber daya dengan cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.
Untuk dapat mencapai tujuan-tujuannya, maka diperlukan sikap dan
perilaku yang mendukung pada diri seorang wirausahawan. Sikap dan perilaku
sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki seseorang. Sifat dan
watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan
watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut bisa
maju atau sukses.
B.
Kewirausahaan dalam Bidang Pendidikan
Dalam
hal kewirausahaan dibidang pendidikan, sangat perlu adanya prihatin karena
rendahnya minat wirausaha di kalangan mahasiswa dan pemuda dengan mendorong
para pelajar dan mahasiswa untuk mulai mengenali dan membuka usaha atau
berwirausaha serta merubah pola pikir dan lingkungan yang selalu berorientasi
menjadi karyawan menjadi mencari karyawan (pengusaha).
Institusi
pendidikan dapat menjadi pelatihan tempat inkubasi kewirausahaan bagi para
mahasiswa yang memiliki ketertarikan
dalam bidang kewirausahaan. Bentuk inkubasi dapat dimulai dari skala yang
sangat kecil seperti pembuatan rencana bisnis sampai kepada membuat rencana
pemasaran yang sederhana. Institusi melalui rancangan mata kuliah secara tidak
langsung ikut mendorong mahasiswa untuk melanjutkan ke tahapan realisasi
usaha atau paling tidak sudah mengenal
dasar kewirausahaan, rancangan konsep berwirusaha, hingga strategi mengatasi hambatan dan
permasalahan yang ada dalam menjalankan kewirausahaan.
Latar
belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan yang
lebih baik. Dengan berwirausaha diharapkan seseorang mampu mandiri, membuka
lapangan kerja bagi orang lain, dan menjadi bos bagi usahanya. Dengan kata
lain, lebih baik membayar gaji daripada menjadi orang gajian.
Untuk
itu, perlu diciptakan suatu iklim yang dapat mengubah pola pikir, baik mental maupun
motivasi orang tua, dosen, dan mahasiswa agar kelak anak-anak mereka dibiasakan
untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satu caranya adalah mengubah mental
dan motivasi yang sudah demikian melekat tertanam di setiap insan Indonesia.
Pembinaan mahasiswa dalam berbagai kegiatan minat dan bakat,
keilmuan kesejahteraan atau keorganisasian lainnya mampu memberikan
keterampilan untuk berwirausaha. Sebagai para tokoh politik, CEO atau dalam
unit koran kampus juga sukses menjadi
wirausaha dalam industri penerbitan. Misalnya mahasiswa tim robotika menjadi
tim kreatif jasa industri permesinan, mahasiswa teknik informatika menjadi
wirausaha software house, mahasiswa dalam forum kajian agama menjadi pendakwah,
mahasiswa pencinta alam menjadi wirausaha jasa outbound. Pembinaan
tersebut mampu melahirkan kreatifitas dan inovasi sebagai energy utama
kewirausahaan. Pengalaman dan manfaat ekonomi bisnis tersebut digunakan untuk
mengembangkan jiwa kewirausahaan yang ada dikalangan mahasiswa.
C.
Kesimpulan
Berdasarkan
penjelasan-penjelasan mngenai teori-teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa wirausaha
merupakan suatu hal yang penting disamping berjalannya cita-cita yang
diharapkan. Dorongan-dorongan pun perlu dilakukan agar para penerus generasi
masa depan mampu mengembangkan ide-ide serta kreatifitasannya melalui berbagai
wadah, yaitu salah satunya dorongan di tingkat perguruan tinggi yang
memungkinkan mahasiswa untuk bisa merealisasikan kemampuannya dibidang
mengembangkan kekreatifan serta memperoleh cita-cita dengan sampingan usaha
tanpa membuat susah orang tua.
Perlu
adanya pembentukan karakter-karakter yang matang agar para calon wirausahawan
nantinya mampu menempatkan posisinya untuk menyuseskan usahanya sendiri. Dengan
demikian, keinginan untuk berbuat lebih dari pada apa yang dicita-citakan
menjadi sangat mudah untuk didapatkan.
D.
Referensi
Yunus,
Muhammad. Islam dan Kewirausahaan Inovatif. Malang: UIN-Malang
Press, 2008.
Press, 2008.
Kasmir.
Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
kumpulansebuahskripsi.blogspot.co.id/2014/11/contoh-makalah-peranan-mahasiswa-dalam.html?m=1
Glisana
Dwinoor Rembulan. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berusaha.
Jurnal Pengabdian & Kewirausahaan, Vol. 1 No. 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar