Jumat, 18 Mei 2018

KEWIRAUSAHAAN DIBIDANG PENDIDIKAN



KEWIRAUSAHAAN DIBIDANG PENDIDIKAN
A.           Konsep Kewirausahaan
Kata ʺwirausahaʺ berkaitan dengan kegiatan ʺusahaʺ atau kegiatan ʺbisnisʺ pada umumnya. Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan menilai peluang-peluang usaha (bisnis) dan mengombinasikan berbagai macam sumber daya (resources) yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mengambil tindakan yang tepat untuk meraih keuntungan di masa depan. Wirausaha pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Zimmer dan Scarborough mendefinisikan wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan sebuah bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan bisnis dengan cara mengidenifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya. Konsep tersebut menunjukkan bahwa keberanian menanggung risiko dan tujuan mencari keuntungan merupakan sebagian ciri dari kewirausahaan. Selain itu, ada cirri tambahan yang menonjol, yaitu adanya inovasi. Dengan masuknya unsur inovasi, wirausaha terbagi dalam berbagai jenis yang membedakannya dengan wirausahawan yang lain.
Beberapa konsep kewirausahaan identik dengan kemampuan para wirausahawan dalam dunia usaha. Padahal, dalam kenyataannya kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak atau ciri wirausahawan semata, karena sifat-sifat wirausahawan pun dimiliki seorang yang bukan wirausahawan. Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.
Kewirausahaan muncul apabila seorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha. Esensi kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.
Untuk dapat mencapai tujuan-tujuannya, maka diperlukan sikap dan perilaku yang mendukung pada diri seorang wirausahawan. Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut bisa maju atau sukses.
B.            Kewirausahaan dalam Bidang Pendidikan
Dalam hal kewirausahaan dibidang pendidikan, sangat perlu adanya prihatin karena rendahnya minat wirausaha di kalangan mahasiswa dan pemuda dengan mendorong para pelajar dan mahasiswa untuk mulai mengenali dan membuka usaha atau berwirausaha serta merubah pola pikir dan lingkungan yang selalu berorientasi menjadi karyawan menjadi mencari karyawan (pengusaha).
Institusi pendidikan dapat menjadi pelatihan tempat inkubasi kewirausahaan bagi para mahasiswa  yang memiliki ketertarikan dalam bidang kewirausahaan. Bentuk inkubasi dapat dimulai dari skala yang sangat kecil seperti pembuatan rencana bisnis sampai kepada membuat rencana pemasaran yang sederhana. Institusi melalui rancangan mata kuliah secara tidak langsung ikut mendorong mahasiswa untuk melanjutkan ke tahapan realisasi usaha  atau paling tidak sudah mengenal dasar kewirausahaan, rancangan konsep berwirusaha, hingga strategi mengatasi hambatan dan permasalahan yang ada dalam menjalankan kewirausahaan.
Latar belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan yang lebih baik. Dengan berwirausaha diharapkan seseorang mampu mandiri, membuka lapangan kerja bagi orang lain, dan menjadi bos bagi usahanya. Dengan kata lain, lebih baik membayar gaji daripada menjadi orang gajian.
Untuk itu, perlu diciptakan suatu iklim yang dapat mengubah pola pikir, baik mental maupun motivasi orang tua, dosen, dan mahasiswa agar kelak anak-anak mereka dibiasakan untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satu caranya adalah mengubah mental dan motivasi yang sudah demikian melekat tertanam di setiap insan Indonesia.
Pembinaan mahasiswa dalam berbagai kegiatan minat dan bakat, keilmuan kesejahteraan atau keorganisasian lainnya mampu memberikan keterampilan untuk berwirausaha. Sebagai para tokoh politik, CEO atau dalam unit koran kampus  juga sukses menjadi wirausaha dalam industri penerbitan. Misalnya mahasiswa tim robotika menjadi tim kreatif jasa industri permesinan, mahasiswa teknik informatika menjadi wirausaha software house, mahasiswa dalam forum kajian agama menjadi pendakwah, mahasiswa pencinta alam menjadi wirausaha jasa outbound. Pembinaan tersebut mampu melahirkan kreatifitas dan inovasi sebagai energy utama kewirausahaan. Pengalaman dan manfaat ekonomi bisnis tersebut digunakan untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan yang ada dikalangan mahasiswa.
C.           Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan mngenai teori-teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa wirausaha merupakan suatu hal yang penting disamping berjalannya cita-cita yang diharapkan. Dorongan-dorongan pun perlu dilakukan agar para penerus generasi masa depan mampu mengembangkan ide-ide serta kreatifitasannya melalui berbagai wadah, yaitu salah satunya dorongan di tingkat perguruan tinggi yang memungkinkan mahasiswa untuk bisa merealisasikan kemampuannya dibidang mengembangkan kekreatifan serta memperoleh cita-cita dengan sampingan usaha tanpa membuat susah orang tua.
Perlu adanya pembentukan karakter-karakter yang matang agar para calon wirausahawan nantinya mampu menempatkan posisinya untuk menyuseskan usahanya sendiri. Dengan demikian, keinginan untuk berbuat lebih dari pada apa yang dicita-citakan menjadi sangat mudah untuk didapatkan.


D.           Referensi
Yunus, Muhammad. Islam dan Kewirausahaan Inovatif. Malang: UIN-Malang
Press, 2008.
Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
kumpulansebuahskripsi.blogspot.co.id/2014/11/contoh-makalah-peranan-mahasiswa-dalam.html?m=1
Glisana Dwinoor Rembulan. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berusaha. Jurnal Pengabdian & Kewirausahaan, Vol. 1 No. 1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar